Jumat, 11 Desember 2009

Perawat juga bisa jadi anggota DPR

Hj. Elva Hartati SIP., MM.

Satu-satunya Perawat yang jadi anggota DPR-RI

Sebagai orang pertama dan satu-satnya anggota DPR-RI yang punya latar belakang perawat, Hj. Elva Hartati SIP., MM. ingin agar perawat lain mengkuti jejaknya.

Awalnya tidak pernah terbayang dalam benak Hj. Elva Hartati SIP.,MM duduk sebagai anggota DPR-RI dan bergelut dalam kehidupan politik. "Waktu itu saya memiliki karier yang lumayan sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kotamadya Bengkulu dan menjadi kepala bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kotamadya Bengkulu tahun 1992-1999,” jelasnya. Namun karier di Pemda dia tinggalkan, seiring panggilan jiwa bertekad terjun ke politik. “Jika sudah maju saya pantang mundur,” tegas perempuan kelahiran Manna, 15 Mei 1960.

Jati diri perawat

Meski sibuk dengan rapat-rapat, Elva tidak pernah lupa dengan jati dirinya, sebagai seorang perawat. “Sebagai seorang politisi saya tidak pernah lupa dengan dasar saya. Saya adalah seorang perawat. Sadalah brnah lupa dengan jati diriny,sebagai seorang perawat.saat ini isu yang. s b saat ini isu yang urgen dalam dunia keperawatan adalah bagaimana RUU Keperawatan bisa menjadi UU Keperawatan,” kata anggota DPR RI Fraksi PDI P ini.

Menurutnya perawat Indonesia belum diakui dunia internasional karena belum mempunyai lembaga atau council, sehingga jika ada perawat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri memang sulit. Di sisi lain, warga asing yang ingin bekerja ke Indonesia bisa masuk dengan mudah. Kondisi ini sungguh mengkhawatirkan. “Dengan UU Keperawatan ada sistem uji kompetensi perawat yang sangat urgen. Untuk melaksanakannya butuh sebuah lembaga atau counsil guna melakukan sistem registrasi, lisensi, dan sertifikasi perawat,” papar Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesra DPD PDI P Provinsi Bengkulu ini.

”Saya sendiri karena dalam Baleg RUU Keperawatan berada dalam nomor urut 160. Ini memang jauh sekali. Saya dengar Ketua PPNI sudah menyurati DPR RI untuk memperhatikan dan segera menindaklanjuti UU Keperawatan. Sementara ini UU Keperawatan sudah dicantolkan dalam RUU Kesehatan. Periode mendatang akan kita pecah lagi dari induknya,” jelasnya.

Terkait dengan RUU Keperawatan, Elva telah memeprakarsai 13 tanda tangan anggota DPR agar RUU dapat segera dibahas. PPNI sendiri telah berjuang sehingga semua fraksi menyetujui agar RUU Keperawatan bisa segera bisa terbahas. “Artinya, meski amanat UU Keperawatan sudah dicantolkan dalam UU Kesehatan, kami tetap akan mengejar agar RUU Keperawatan bisa disahkan sampai periode ini. Dalam rapat di Komisi saya selalu ingatkan agar mencantumkan UU Keperawatan,” kata Bendahara Umum SDI Pusat ini.

Perlu Berkorban

Bagi perawat yang ingin menjadi politikus banyak yang harus dikorbankan. “Perawat kebanyakan adalah PNS. Untuk terjun dalam bidang politik, beranikah dia melepaskan statusnya sebagai PNS dan masuk ke partai? Keluar dari PNS berarti membuang karier yang dibangun bertahun-tahun. Dan sama seperti saya, artinya mereka tidak akan mendapat pensiun,” terangnya.

Masih menurut Elva, kebanyakan perawat adalah wanita. Tapi sampai saat ini peran wanita dalam legislatifmasih kurang. Memang ada kauskus perempuan di parlemen yang memperjuangkan 30 persen perempuan di parlemen. Tapi dalam kenyataannya, sedikit yang tembus ke parlemen. Kebanyakan perempuan masih mendapat bukan nomor jadi alias masih nomor sepatu saja.

Lalu tidak adakah kesempatan untuk perawat jadi anggota DPR? Bagaimana jika dia tidak didukung oleh kondisi keuangan yang memadai? Menurut Elva, tantangan caleg saat ini adalah banyaknya partai yang ikut pemilu. Ada 34 partai peserta pemilu yang berarti semakin sulit untuk mencari suara. Tapi sebenarnya seorang perawat mempunyai keuntungan karena dia adalah seorang yang sering membantu masyarakat. Dia dekat dengan masyarakat. Jadi sebaiknya, perawat itu memulai dari partai atau daerah tempat dia berdomosili. Sebaiknya ia menghimpun masa disana.

Ia menegaskan dari sisi perawat tetap ada kesempatan. Hanya saja caleg harus rajin mendekati masyarakat. “Perawat itu kan terkenal karena suka membantu orang. Nah, bilaperawat yang caleg mengadakan pertemuan dengan anggota masyarakat, perawat itu cukuplah menyediakan konsumsi,’ tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar