Minggu, 13 Desember 2009

Lebih dari 20 tahun terakhir, pendidik keperawatan telah menjadi saksi dari suatu evolusi program pendidikan, strategi pengajaran, dan harapan-harapan baik dari pengajar dan mahasiswa. Publikasi pada akhir tahun 80-an menyatakan evolusi ini sebagai suatu “Revolusi Kurikulum”. Sejalan dengan revolusi ini adalah penekanan yang diberikan kepada “caring” sebagai suatu nilai inti di dalam sekolah keperawatan. Pendidik keperawatan mulai mengarahkan perhatian mereka pada pengembangan kurikulum yang mendukung persiapan perawat yang caring dan kompeten.

Ketika program pendidikan dirancang, pendidik menyadari bahwa mereka harus memperluas fokus mereka melebih apa yang diajarkan (isi pelajaran), bagaimana urutan isi pelajaran (struktur), dan bagaimana isi pelajaran diajarkan dan dipelajari (proses) sampai dengan mencakup pengkajian keefektifan kurikulum (hasil). Hal yang kritis bagi pengkajian keefektifan program adalah kemampuan lulusannya untuk menjadi praktisi yang kompeten dan caring di dalam tatanan pelayanan kesehatan tempat mereka bekerja. Persiapan perawat seperti itu harus memperhatikan hal-hal berikut: peran yang luas dari perawat, beragam masalah kesehatan yang dialami pasien, perubahan sifat/kondisi sistem pelayanan kesehatan, fokus pada kolaborasi diantara tim kesehatan, dan peningkatan yang dramatis dari teknologi yang berhubungan dengan kesehatan.

Seperti halnya dengan peran perawat yang meluas, maka tanggung jawab pendidik keperawatan yang harus mempersiapkan perawat yang caring dan kompeten yang tidak hanya diarahkan kepada pasien dengan suatu pola holistik, tetapi juga diadaptasikan pada persyaratan tatanan pelayanan kesehatan tempat mereka bekerja/praktik. Setelah lulus, perawat yang baru lahir (neophyte nurse) diharapkan akan berfungsi secara efektif dan efisien di berbagai tatanan dengan beragam pasien. Kurikulum harus mendukung perkembangan kepakaran mereka dalam mengenali beragam kebutuhan fisik, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual klien dan dalam merancang intervensi keperawatan yang mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut. Sebagai tambahan, perawat harus dipersiapkan untuk mengkaji lingkungan tatanan praktik mereka dalam hal faktor-faktor fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang dapat mempengaruhi caring dan kompetensi perawat dan kondisi pasien.

Sumber: Konferensi Keperawatan Internasional, tanggal 4 – 6 Juni 2003 di Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar